Sabtu, 25 Februari 2012

Napak tilas seorang taufik hidayat

Taufik hidayat lahir di Bandung, Jawa Barat, 10 Agustus 1981; umur 30 tahun adalah pemain bulu tangkis tunggal putra dari Indonesia yang berasal dari klub SGS Elektrik Bandung dengan tinggi badan 176 cm. menikah denga armidiati gumelar atau ami gumelar putri dari agum gumelar. mempunyai dua orang anak yaitu natarina alika hidayat dan nayottama prawira hidayat.
Taufik lahir bukan dari keluarga atlet. Aris Haris, sang ayah, juga bukan penikmat dan penggila olahraga. Kedua orangtua pebulutangkis asal Klub Sangkuriang ini hanyalah petani sayur-mayur yang biasa berkutat dengan lahan garapan.
Entah karena bisikan gaib atau karena antipati pada sepak bola, Aris Haris dan Enok Dartilah, sang ibu, membelokkan minat si kecil Taufik Hidayat dari sepak bola ke bulutangkis. Itu terjadi saat tunangan Deswita Maharani ini berusia sekitar 7-8 tahun.
Aris Haris dan Enok Dartilah meyakini warna sepak bola Indonesia masih berwajah buram. Olahraga ini bukanlah olahraga menjanjikan. Kadang sepak bola juga sering diwarnai keributan. "Sepak bola memang banyak digemari. Tetapi untuk mengejar prestasi sebaiknya saya milih bulutangkis karena sudah mendunia. Ini adalah saran Papa," kata Taufik.
Saran Aris Haris rupanya mendapat sambutan bagus dari sang anak. Taufik pun akhirnya masuk klub pimpinan Lutfi Hamid, Sangkuriang Graha Sarana (SGS) Bandung. Adalah si eksentrik legendaris I'ie Sumirat yang mulai melihat bakat Taufik. Pemain era 1970-an yakin kalau dibina secara benar anak didiknya tersebut akan menjadi pemain andal. Taufik yang bagaikan intan terpendam pun mulai diasah menjadi permata bernilai tinggi.
Taufik kecil pun rela menempuh perjalanan sejauh 80 Km dari Pengalengan ke Bandung pulang-pergi. Dia berlatih usai pulang sekolah. Latihan berlangsung hingga pukul 20.00 WIB.
"Kalau belajar pada malam hari kadang saya terkantuk-kantuk. Malah sering pula ketiduran. Memang kondisinya sudah sangat capai,"' tutur dia.

Satu hal yang membuatnya Taufik bisa seperti saat ini adalah karena disiplinnya yang tinggi. Aris Haris menerapkan ini pada anak kandungnya tersebut. Setiap permintaan Taufik kecil harus dibarter dengan main skipping dan dambel. Nyatanya semua itu berbuah bagus untuk Taufik. Gerakan kakinya makin lincah. Pergelangan tangannya juga makin kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar